Rabu, 18 Juli 2012


KATA-KATA MOTIVASI
JALANMU JALAN TUHAN

Di saat keraguan menghitamkan mata hati, menumpulkan nurani, menumbuhkan fikiranyang mati suri, aku masih tetap berdiri di bawah tahta kuasa-Mu. Menunggu-Mu memapahku menuju hamparan solusi permasalahan yang Kau titipkan pada waktu. Aku biarkan fajar mengutip setapak demi setapak perjalanan hidup yang ku tempuh. Sampai suatu saat nanti, butiran-butiran debu pun memancarkan sinar untuk menyinari jalanku

Tasikmalaya, 26 April 2012
Yth. Pak Dahlan Iskan
Di tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
            Fajar merekah memutihkan awan hitam. Pagi yang indah menurut hati yang senantiasa meyakini waktu adalah nikmat yang tak ternilai harganya dan orang yang menyia-nyiakan waktu adalah orang yang merugi. Semoga saja pagi indah ini memberi inspirasi untuk merangkai kata yang indah pula untuk Anda.
            Bagaimana kabar anda? semoga Allah senantiasa melindungi anda dan hati anda untuk senantiasa sehat walafiat dan tetap ada di antara barisan rakyat yang menjerit meminta keadilan. Semoga saja kebijakan yang mencekik bathin rakyat dapat tetap membuat anda menggeliat berontak membela rakyat yang tertekan.
Saya harap anda tidak hanya turun ke jalanan dan berteriak lantang membangunkan orang-orang yang tertidur lelap dalam kemegahan. Tapi anda bisa memberi solusi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi rakyat. Meskipun anda harus melawan benteng megah yang di dalamnya terdapat orang-orang berjas rapi dan berdasi. Jangan sampai itu membuat ciut nyali anda untuk membela kaum miskin yang kadang makan satu kali sehari bahkan tidak sama sekali.
Tuhan maha kuasa atas hati manusia dan Tuhan lah yang bisa membolak-balikan hati manusia. Saya dan sekumpulan rakyat yang terpatri dalam dekapan Illahi berharap semoga hati Anda tetap membela kami dan Tuhan tidak membolak- balikan hati anda untuk menjadi lawan kami.
Tolong sampaikan pada pria-pria berdasi yang telah membuat kebijakan ini dan menyetujuinya untuk segera datang ke tempat kami dan merekam kehidupan kami dalam ingatannya. Ketahuilah bahwa kebijakan yang mungkin menurut orang berduit itu tidak seberapa sesungguhnya itu membuat rakyat jelata tersiksa.
            Selain itu juga, sampaikan pada orang-orang yang berbaris menghalau massa, jangan sakiti mereka yang meminta keadilan untuk rakyat dan coba tenangkan massa untuk tidak merusakn fasilitas umum. Jujur saya ngeri melihatnya. Apalagi ketika Mahasiswa bentrok dengan warga, saya miris melihat kericuhan itu. Seperti menelan ludah sendiri di saat tenggorokan terasa sakit.
Pak Dahlan, jika suatu saat engkau menjadi presiden, tolong ajari rakyat kecil untuk tetap bersyukur ketika engkau tidak memberi kebijakan yang menekan bathin kami. Kami tidak ingin mengeluh karena kebijakan yang anda buat karena kami percaya anda bisa menjaga hati anda untuk kami.
Mungkin keadilan sulit untuk di genggam oleh rakyat kecil yang hidup serba pas-pasan. Pas ada uang kami makan dan pas tidak ada uang kami kelaparan. Meskipun begitu kami sadar bahwa hanya Tuhan hakim yang paling adil (Q.S. At-Tin ayat 6).
Kami rakyat kecil yang ingin merdeka dari kemiskinan, meminta anda untuk tetap setia membela kami dipersimpangan jalan yang semakin memburuk. Tataplah wajah kami satu persatu sehingga hati anda tetap utuh dan teduh untuk kami.

            Ketika anda turun ke jalanan membela kami maka anda sudah memenangkan hati kami meski kami meminta solusi untuk kehidupan kami yang lebih baik lagi. Akan tetapi jika anda menjadi bagian dari mereka dan menentang kami maka anda telah memilih jalan yang tak searah dengan kami. Anda telah menjauh dari kami dan kami pun menjauh dari anda. Meskipun kami tidak ingin itu sampai terjadi.

            Saya harap anda tidak jenuh membela kami yang bersimpati pada keberanian anda. Saya harap anda tidak bosan mendengar keluh kesah kami. Saya harap hati anda tetap terpanggil ketika ketidakadilan menyeruak memerangi kami.

            Kami hanya sebagian orang yang menuntut hak untuk hidup sejahtera. Tak perlu di bayar atau diberi uang untuk menutup mulut kami. Tapi cukup dengan tidak memberi kebijakan yang tidak menyusahkan rakyat. Kesannya orang susah disusahkan dengan kebijakan yang menyusahkan.

            Terkadang apa yang ingin di utarakan sulit untuk di realisasikan. Segalanya menjadi serba sulit ketika harus di hadapi dengan tangan terbuka. Akan tetapi keyakinan akan Tuhan lah yang tetap menguatkan hati kami. Karena Tuhan takkan tinggal diam melihat rakyat terlunta-lunta oleh kesulitan hidup. Bukankah setelah kesulitan akan ada kemudahan? Semoga saja kehadiran anda adalah perantara dari pertolongan Tuhan untuk membantu kami. Dalam kemahaannya, Tuhan akan selalu menyertakan kebaikan pada setiap langkah anda dan kami menunggu kebaikan langkah anda menuju kami.

            Tuhan ada bersama kita, Pak Dahlan. Kita tidak perlu gentar melawan orang berduit yang menyulitkan kehidupan rakyat. Akan tetapi sejujurnya, kami heran dengan mereka. Bukankah bumi dan kekayaan alam semata-mata untuk kesejahteraan rakyat, tapi kenapa kesejahteraan dari bumi dan kekayaan alam sulit untuk kami dapatkan. Memang terlalu egois juga jika kami terus-terusan menyalahkan mereka yang menyepakati setiap kebijakan dengan alibi mereka masing-masing. Akan tetapi Pak, kami bingung harus berbuat apa menghadapinya. Ketika kami berontak mereka selalu beralibi tuk berusaha meyakini kami tapi kenyataannya tak ada solusi yang tepat bagi kami. Apakah kami terlalu bodoh sehingga tidak bisa membaca kebaikan mereka atau solusi yang mereka tawarkan malah menjadi permasalahan hidup saja?

            Pak Dahlan yang senantiasa ada dalam lindungan-Nya, kami berharap simpati anda terhadap kami tidak pudar. Kami sangat membutuhkan orang-orang pemberani seperti anda. Akan tetapi jangan pernah sekali-kali anda menghilangkan simpati kami dengan ketidakpedulian anda terhadap kami.

            Semoga Tuhan tetap menyatukan hati anda dengan kami. Semoga tidak ada keegoisan yang menghancurkan simpati anda terhadap kami dan simpati kami terhadap anda. Mungkin saja selembar jubah hitam mampu menghitamkan malam. Tapi sehitam apa pun jubah hitam takkan mampu menghitamkan hati kita selama kita yakin Tuhan bersama kita.

            Tuhan takkan tinggal diam dan kita pun tidak cukup diam berpangku tangan melawan ketidakadilan. Kita bergerak dan Tuhan menggerakkan hati mereka untuk luluh terhadap kita. Kita adalah milik-Nya dan yakini hati kita bahwa seberapa besar kekuatan lawan takkan mampu melawan kekuasaan Tuhan.

            Pak Dahlan, rangkaian kata ini adalah lembaran hati kecil kami yang senantiasa merindukan sosok seperti anda. Kami rakyat kecil yang senantiasa bersimpati terhadap aksi anda. Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian anda turun ke jalanan demi membela kami. Semoga kebaikan anda mewangi di sepanjang jalan yang penuh dengan cucuran keringat Mahasiswa dan rakyat yang turun ke jalanan.

            Hanya ini yang bisa kami sampaikan. Rangkaian kata yang merupakan ekspresi dari hati yang merindukan sosok pemberani yang peduli terhadap kesulitan rakyat. Mungkin rasa terimakasih tidak cukup untuk membayar cucuran keringat anda yang menetes di jalanan, tapi tak ada hadiah yang paling indah melebihi hadiah dari Tuhan. Tuhan akan membayar anda dengan pahala yang dua kali lipat dari pengorbanan anda.

Di pagi yang indah ini, kami berharap keutuhan hati anda tetap terjaga untuk kami. Dalam dekapan illahi, kami mengabdi pada pagi tuk berjanji melaksanakan titah Sang khalik, dalam pengabdian kami ada serangkaian doa untuk anda yang sekarang tak mampu kami tatap wajahnya dan kami jabat tangannya. Semoga anda berkenan membaca coretan hati kami dan harapan kami terhadap anda. Mudah-mudahan tidak ada kata-kata yang menyinggung perasaan anda. Pesan saya, jaga hati anda untuk kami dan kami jaga hati kami untuk anda.


Dari hati yang rindu kemenangan

Karya   : Zahratushita

Ketika Fajar Meraih Mimpi

            Keelokan fajar di waktu subuh, seolah-olah memamerkan langit yang perlahan menyingkapkan selembar jubah hitam. Nampak keindahan alam yang rupawan di sertai daun-daun yang lincah bergoyang di mainkan seikat angin. Barisan orang-orang pun bermunculan dari balik masjid yang terang. Bahkan orang-orang yang lari pagi pun sudah mulai tampak di jalanan. Akan tetapi tidak dengan Fajar yang sudah siap-siap pergi dengan tas ranselnya. Dengan serangkaian doa dari orang tua, Fajar berangkat ke Bandung dengan harapan semoga apa yang dia inginkan bisa menjadi kenyataan.

            Fajar adalah seorang santri dari sebuah pesantren di daerah Tasikmalaya. Setelah lulus SMA dia memutuskan untuk masuk pesantren meskipun dia mempunyai impian untuk bisa kuliah. Akan tetapi, selama di pesantren dia tak pernah berhenti untuk belajar dengan harapan tahun depan dia bisa mengikuti tes Perguruan tinggi dan diterima di Universitas Negeri yang dia inginkan.
Semangat belajarnya begitu tinggi dan dia tidak pernah mengeluh meski terkadang kesulitan hidup terasa mencekik bhatinnya. Ayahnya seorang tukang cukur keliling. Semua kakak kandungnya lulusan SD dan hanya Fajar yang bisa sekolah sampai lulus SMA.

            Satu tahun sudah berlalu. Dengan tekad dan keyakinannya, Fajar mengikuti tes SNMPTN di Unpad. Selama tes dia tinggal di kost-an temannya yang secara tidak sengaja bertemu dengannya ketika dia hendak melihat jadwal tes. Senadainya saja dia tidak bertemu dengan temannya, mungkin dia akan tidur di jalanan dengan uang 50rbu di tangannya.

            Sekarang dia berangkat ke Bandung untuk menemui Rektor Unpad. Setibanya di Unpad, Fajar langsung saja memasuki ruang rektor. Setelah berhadapan dengan Rektor, Fajar langsung mengeluarkan uang dari sakunya.
            " Saya hanya mendapatkan uang sebesar Rp. 400.000,-" Ucap Fajar sembari menyodorkan uang di atas meja.

            Sejenak suasana menjadi hening. Fajar memang sudah lulus SNMPTN dan di terima kuliah di Unpad. Hanya saja dia tidak mempunyai banyak uang untuk melakukan registrasi biaya kuliah. Fajar harus membayar registrasi sebesar Rp. 900.000,-. Sedangkan uang yang dia miliki hanya 50rbu dan itu pun sisa dari biaya pendaftaran dan ongkos pulang pergi Tasik-Bandung. Ketika Fajar mengetahui bahwa dia di terima di Unpad, dia langsung menemui rektor Unpad dan meminta toleransi untuknya. Tapi Rektor hanya memberi surat untuk mengajukan beasiswa ke Walikota tasikmalaya. Dengan susah payah Fajar mengajukan beasiswa kepada walikota. 3 hari menunggu, beasiswa itu tidak turun juga. Padahal dari awal dia sudah di persulit oleh pihak yang mengurusi masalah beasiswanya. Hingga akhirnya, tepat di hari terakhir penutupan registrasi, Fajar menemui walikota sebelum berangkat ke Bandung menemui Rektor Unpad. Ketika menerima beasiswa, Fajar merasa kecewa karena uang yang dia dapatkan tidak seperti yang diharapkan.

            "Jadi kamu hanya mendapatkan uang Rp. 400.000,- saja?" Tanya Rektor memecah keheningan setelah terdiam sejenak dengan kerutan di keningnya.
"Iya, ini juga sudah saya dapatkan dengan susah payah karena awalnya pihak yang memberi beasiswa itu kurang peduli dengan kesulitan yang saya hadapi." Tungkas Fajar.

            Melihat kesungguhan Fajar, rektor pun tidak tega jika harus membuat Fajar kecewa setelah dia bersusah payah memperjuangkan uang untuk biaya kuliahnya.
            " Sekarang kamu ikut dengan saya." Ujar Rektor sembari beranjak dari tempat duduknya. Fajar pun mengikutinya dari belakang. Kemudian rektor membawa Fajar untuk memasuki ruang Dosen.           
" Minta perhatiannya sebentar. Perkenalkan ini Fajar. Dia di terima di Universitas kita dengan nilai yang baik. Akan tetapi dia belum bisa membayar registrasi biaya perkuliahan. Saya sudah memberikan surat ajuan beasiswa, tapi uang yang dia peroleh hanya Rp.400.000,-. Sedangkan uang yang harus di bayar sebesar Rp.900.000,-. Sekarang adalah batas akhir pembayaran registrasi. Jika anda smua berkenan, anda bisa menyisihkan uang anda untuk membantu Fajar."

            Setelah mendengar penuturan dari Rektor, para Dosen pun mengeluarkan uang mereka untuk memberi sumbangan pada Fajar. Bahkan ketika itu, orang tua yang sedang membayar registrasi untuk anaknya ikut menyumbangkan uangnya juga untuk Fajar. Sehingga Fajar pun bisa mengumpulkan uang sebesar Rp.1400.000,-. Kemudian uangnya di pakai untuk membayar registrasi dan sisanya di pakai untuk biaya hidup dia selama di Bandung.

            Fajar pun akhirnya bisa meraih impian untuk bisa kuliah di Universitas Negeri hingga lulus S2. Kemudian Fajar di angkat menjadi Dosen di Perguruan Tinggi ITB. Kesuksesan telah dia raih lewat doa orang tuanya dan kesungguhannya dalam meraih impian.

Tasikmalaya, 1999
 Karya : Zahratushita

Jumat, 13 Juli 2012

PUISI - PUISI SAPARDI DJOKO DARMONO

aku ingin
aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya debu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.