Sabtu, 31 Desember 2011

Allah Masih Melindungi Wanita Itu

   Senja itu menghitam.Sepertinya akan segera turun hujan.Orang-orang yang berlalu lalang semakin berkurang.Aku masih terdiam di depan sebuah warung makan dekat halte bus leuwi panjang.Kemana lagi aku harus melangkahkan kaki,sedangkan disini aku terasing sendiri di sebuah kota besar yang tak ku kenal.Ini baru pertama kalinya aku menginjakan kaki di kota kembang.Tapi bagaimanapun juga aku harus bisa sampai ke tempat tujuanku sebelum malam menggelar jubah hitamnya.
            Kota kembang semakin malam semakin kelam.Sebab hujan mengguyur bumi sejak tadi.Semakin lama semakin deras.Untungnya aku sudah mendapatkan tempat untuk meneduhkan raga,di emperan dipatiukur.
            Mungkin terlalau nekad buatku seorang perempuan sendiri di malam hari.Yang lebih parahnya lagi,aku berada di kota yang baru saja aku datangi.Belum pernah terfikir di benakku untuk melakukan hal semacam ini.Tapi impianku membuatku hilang kendali.Seolah-olah penghamba dunia,aku mengejar impianku untuk masa depan yang lebih baik lagi.Besok rencananya aku mengikuti tes SNMPTN di salah satu Universitas negeri di Bandung.Sudah satu tahun aku menunggu saat-saat ini dan sekaranglah saatnya.Dari Karawang aku berangkat ke Bandung.Dari tempat ku mencari uang untuk biaya kuliah,ke tempat aku membuka gerbang impianku.Orang tua ku sudah kewalahan menasihatiku untuk tidak berangkat sendirian ke Bandung.Bahkan dengan bujukannya mereka memaksaku untuk berhenti bermimpi.Fikiran mereka yang primitif mencoba menempatkan aku diantara perempuan-perempuan yang mengais rejeki seadanya dan membina rumah tangga sederhana.Tapi ambisi yang sudah aku pelihara bertahun-tahun tidak bisa lemah begitu saja.
            Tekad dan nekad memang beda tipis.Sudah seharian di Bandung tak tentu arah.Tadinya aku mau mencari kontrakan atau kost-an untuk bermalam.Tapi tidak ada yang menerimaku untuk satu malam saja.kebanyakan menerima kost-an bulanan.Padahal planning sudah aku rancang sedemikian rupa.Bahkan sempat kefikiran untuk menginap di hotel.Meskipun mahal yang penting aku mendapatkan tempat tinggal semalam ini saja.Tapi karena tersesat dan hujan lebat,terpaksa aku harus terdesak oleh hawa dingin di tepi jalan.Sekali lagi tak tentu arah meskipun sudah tentu tujuannya.
            Malam itu sepi.Hawa dingin menyelimuti tubuhku.Tiba-tiba terdengar suara jeritan perempuan di ujung jalan.Terlihat bayangan hitam dari kejauhan.Semakin lama semakin mendekat.Secepatnya aku bersembunyi di balik kios kosong yang sudah rusak dan sudah lama terabaikan.Kulihat seorang perempuan sedang meronta-ronta meminta tolong dari cengkraman kuat dua laki-laki berpenampilan urakan dan sangar.Nuraniku mendesak tuk menolongnya,tapi rasa takut membrogol kakiku tuk tidak beranjak dari sarang persembunyianku.Kedua laki-laki itu kemudian membawa perempuan itu ke sebuah rumah kosong yang beberapa meter tidak begitu jauh dari sarang persembunyianku.Aku pun mengikutinya dengan sangat hati-hati meskipun hujan masih deras membasuh bumi.
            Ketika ku intip dari balik jendela,perempuan itu tengah di nodai oleh kedua laki-laki itu dengan secara bergantian.
“Brengsek”umpatku dalam hati.
Baju perempuan itu koyak tak beraturan,wajahnya pucat pasi dan akhirnya tak sadarkan diri.Setelah puas menumpahkan birahi mereka,tanpa berprikemanusiaan keparat-keparat itu meninggalkan perempuan itu begitu saja.
            Setelah aku merasa keadaan sudah aman.Aku mencoba mendekati perempuan malang itu.Keadaanya begitu menyedihkan.Kemudian aku membuka jaket yang ku kenakan untuk menutupi bagian tubuhnya.Ketika aku hendak membopongnya,tibva-tiba kedua lelaki keparat tadi berada di depanku.Mataku terbelalak kaget.
“siapa kamu?”Tanya salah satu dari mereka yang berkulit hitam dan rambutnya yang keriting berantakan.Tamatlah riwayatku.kekejian yang mereka lakukan terhadap wanita yang berada di sampingku ini,membuat aku gentar dan nyaris hilang kendali.
“A….a..aku…gak sengaja lewat,ddaan…”.mendadak tak bisa mengontrol diri.Ya Allah,apa yang harus aku lakukan.
“Sepertinya gadis kampung yang primitif ini berada dalam situasi yang salah.haha….”
“Baiknya kita apakan dia”
“Sialan!berani-beraninya mereka bilang aku gadis kampung primitif”umpatku dalam hati.
“Apa maksud dari kata-kata kalian dengan gadis kampung primitif?Tanyaku mulai mencairkan kelemahanku.
“hahaha….apa kamu gak ngaca dengan kain yang seperti jas hujan yang kamu kenakan”kata si kriting hitam dengan nada menyindir.
Aku tau mereka mengatakan seperti itu karena aku tidak seperti umumnya wanita kota yang berpenampilan menarik dan modis persis seperti wanita yang tak berdaya di dekatku ini.Dengan baju longgar yang ku pakai dan kerudung panjang menutupi dada,aku rasa ini mencerminkan wanita muslimah sejati bukan gadis kampung primitif.
“Sudahlah,gak usah banyak bacot.Kita bereskan perempuan kolot ini.Kalau tidak,dia bisa menjadi saksi kejahatan yang telah kita lakukan”.
Aku tau,sebentar lagi mereka akan melakukan perbuatan keji  kepadaku.Tapi,apa yang harus aku lakukan?Sedangkan untuk melarikan diri saja aku harus melalui pintu dan posisi mereka tepat di depan pintu.Bagaimanapun  caranya aku harus melarikan diri.Aku pun mencoba mengelabui mereka dan akhirnya aku berhasil melarikan diri.Mereka tak kalah gesitnya denganku.Mereka berlari mengikutiku.
            Aku berlari menubruk tetesan air langit yang semakin menebal.Hawa dingin yang kuras tak begitu aku hiraukan.Bajuku yang basah kuyup tidak menghentikan langkahku untuk menghindar dari keparat-keparat itu.Nafasku tersengal-sengal.Kecepatanku untuk berlari berkurang.Bak sampah di depanku memberiku sebuah ide.Aku masuk ke dalamnya,dan atasnya aku tutupi dengan karung goni yang berserakan di sekitar bak sampah.Aku tak peduli meskipun aku harus bersembunyi di dalam bak sampah yang menjijikan dan kotor ini.Yang penting mereka tidak melakukan perbuatan menjijikan padaku dan mengotori kehormatanku.Berkali-kali hatiku mengucapkan istigfar.Dalam persembunyianku aku bermunajat,”Hasbunallah wa ni’mal wakil…..”.
            Derap langkah semakin lama semakin mendekat.Hujan pun tak sanggup menyamarkan suaranya.Persis di depan sarang persembunyianku,Kedua laki-laki itu menghentikan langkahnya.jantungku mengaduh.Hatiku mengaduh menyimpan resah.keringat dingin membanjiri tubuh.Aku sangat takut dengan keadaan ini.Aliran hangat membanjiri pipiku.ingin rasanya aku teriak sekerasnya.tapi teriakan ku hanya akan menjadi sebuah percobaan bunuh diri terhadap diriku sendiri.
            Perlahan aku menutup mataku.Kupasrahkan semuanya pada sang khalik pencipta langit dan bumi.jika aku tertangkap oleh mereka,semoga dunia mencatat ini sebagai sebuah sejarah yang terkenang dengan kehormatanku yang masih terjaga.Meskipun besok aku ditemukan dalam keadaan sudah kembali menjadi tanah.
            Lantunan ayat-ayat illahi menerobos alam bawah sadarku.Suara adzan subuh membuka mataku yang basah.Ketika aku melihat sekelilingku,aku merasa bersyukur terhindar dari bahaya tadi malam.Meskipun bau busuk sampah menusuk hidungku.
            Ku buka karung goni yang ku pakai sebagai atap sarang persembunyianku.Perlahan aku bangkit dan keluar dari bak sampah.Aku berjalan mencari sebuah masjid untuk menunaikan shalat subuh.Tak lama kemudian aku menemukan sebuah masjid yang sudah di penuhi orang-orang yang hendak menunaikan shalat subuh.Aku langsung memasuki kamar mandi umum di dekat masjid itu.Kubersihkan badan dan ku ganti pakaianku dengan pakaian yang bersih.Ku sucikan anggota badanku dengan wudhu dan menunaikan shalat subuh di mesjid itu.
            Setelah shalat subuh aku berdzikir menyebut nama Allah tuhan penyelamatku.Dan aku berharap semoga kedua penjahat itu mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya.Dan mudah-mudahan wanita itu berada dalam lindungan Tuhan
            Setelah itu aku bersiap-siap hendak mengikuti tes di sebuah Universitas negeri Bandung.Cukup dengan dua kali menaiki angkot saja,aku sudah bisa sampai di sana tepat waktu.
            Ketika aku keluar mesjid dan hendak menunggu angkot,ada sebuah ambulan lewat di depanku.Tak lama kemudian seorang pria paruh baya berlari kecil ke arahku.Kemudian Dia berhenti tepat di sampingku.Sepertinya Dia hendak menunggu angkutan umum sama halnya denganku.
Ya Allah ya rahman.......
Tiba-tiba terdengar nada dering penyejuk kalbu dari ponselnya.
"Assalamualaikum"
"Sekarang BApak mau ke kantor polisi dulu,nak"
Dari kalimat yang terucap dari bibirnya,sepertinya Dia sedang berkomunikasi dengan anaknya.
"Tadi pagi bapak gak sengaja menemukan seorang wanita tidak sadarkan diri di rumah kosong dekat rumah kita.MAkanya Bapak gak sempat ke tempat kerja dulu soalnya mau melaporkan kejadian ini ke kantor polisi."
"Wanita itu sepertinya korban penganiayaan sekaligus korban pemerkosaan.Keadaannya sangat mengkhawatirkan,tapi Alhamdulillah sudah di bawa ke rumah sakit dan salah satu warga menemaninya"
Aku tertegun mengikuti arah pembicaraan Bapak paruh baya di sebelahku.Sepertinya wanita yang dimaksud adalah wanita yang semalam hendak aku tolong.Diam-diam aku merasa lega setelah tau keadaan wanita itu sudah diketahui keberadaanya.Bahkan ditemukan oleh orang yang baik hati dan tulus menolongnya.Subhanallah,Allah masih melindungi wanita itu"

Karya :Zahratushita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar